Rabu, 15 Juni 2011
Ternak Jangkrik Kecil-Kecil Menguntungkan
Ternak jangkrik pernah booming pada beberapa tahun yang lalu, namun perlahan meredup. Hal tersebut karena informasi yang bombastis mengenai pasar ternak jangkrik . Banyak pelaku bisnis ternak jangkrik yang akhirnya gulung tikar. Namun sebenarnya peluang bisnis ternak jangkrik masih terbuka,hanya saja jangan bermimpi mendapat keuntungan besar dalam waktu sesaat seperti yang digembor-gemborkan dahulu. Pasar ternak jangkrik masih terbuka, hanya perlu jeli memotretnya.
Pasar hasil ternak jangkrik yang riil sebenarnya adalah sebagai makanan tambahan untuk hewan-hewan peliharaan, seperti halnya ulat hongkong. Burung-burung kicau biasanya diberikan makanan berupa Jangkrik karena kandungan gizi yang cukup baik, sehingga membantu meningkatkan kualitas burung kicau. Selain burung kicau beberapa jenis ikan hias seperti arwana dan louhan sangat baik bila mengkonsumsi jangkrik hasil ternak.
Pada awalnya pemenuhan jangkrik untuk pasar tersebut sangat mengandalkan tangkapan dari alam. Namun lambat laun hal tersebut sangat sulit dipenuhi, apalagi di kota-kota besar. Ditambah lagi peminat hobi ikan hias dan burung kicau juga semakin bertambah, sehingga permintaan jangkrik hasil ternakan terus meningkat.
Untuk melihat kebutuhan pasar ternak jangkrik, bisa disurvey pada toko-toko makanan burung atau pasar burung. Dari situ bisa diketahui berapa besar kebutuhan pasokan yang diperlukan. Pelaku ternak jangkrik ini relatif masih sedikit orang yang meliriknya,sehingga peluang usahanya cukup lebar.
Mereka Yang Sukses Ternak Jangkrik
Sukses beternak jangkrik telah dialami beberapa orang, Menurut Tulus Adi Surendra (25), ketua Paguyuban Peternak jangkrik Banyuwangi ”Cendana, di Kabupaten Banyuwangi permintaan jangkrik terus bertambah. Paling tidak dalam satu hari 2 kuintal permintaan produk ternak jangkrik harus bisa dipenuhi.
Lain lagi dengan Hendro (45) peternak jangkrik dari Banyuwangi juga yang sudah 20 tahun menekuni bisnis Ternak jangkrik. Pesanan jangkriknya tidak hanya datang dari Banyuwangi tetapi juga sampai pulau Bali. Setiap hari ia bisa memanen jangkrik 1 kuintal yang harganya per kilogram 25 ribu, dan bisa dua kali lipat bila dijual di Pulau Bali.
Untuk memenuhi permintaan hasil ternak jangkrik yang besar,ia merekrut 75 orang peternak jangkrik lainnya, yang bertugas menetaskan telur jangkrik dan membesarkan jangkrik hingga dewasa. Hasil ternakan jangkrik petani tersebut ia beli 10 ribu per kilogram.
Ternak jangkrik Masa Panen Singkat
Ternak jangkrik dapat dinikmati hasilnya dalam waktu pendek. Pada usia muda yaitu 20-25 hari jangkrik sudah bisa dipanen. Konsumen untuk jangkrik muda ini biasanya penghobi burung dan ikan. Jangkrik tua yaitu usia 25 hari ke atas banyak dicari sebagai makanan lele dan ayam.
Selain hasil berupa jangkrik tua dan muda, telur jangkrik juga laku dijual kepada peternak jangkrik lainnya. Peternak jangkrik pemula biasanya membeli telur untuk ditetaskan dan diternakkan karena merupakan cara yang relatif lebih mudah.
Jangkrik memang hewan mungil, namun jika jeli melihat peluang bisnis tersebut , bukan mustahil menghasilkan keuntungan yang besar. Terlebih lagi ternak jangkrik tidak memerlukan tempat yang lebar, sehingga bisa dijadikan usaha sampingan di rumah. Anda tertarik? Selamat Mencoba beternak Jangkrik.
Sumber : (Galeriukm).
Foto :Encepfr
Label:
jangkrik,
makanan burung,
ternak jangkrik,
usaha jangkrik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar